Kamis, 15 Januari 2015

Cerpen Pembawa Semangat

Halo semuanya !!!
Ini adalah postingan kedua saya. Saya akan mempersembahkan sebuah cerpen dari teman saya, Fattah Husna. Semoga cerpen ini bermanfaat dan bisa menjadi penyemangat untuk kalian semua. Amin! Langsung saja kita simak cerpennya...


Hidup atau Mati
Bel panjang yang ditunggu para siswa sudah terdengar, semua bergegas pulang seakan tak sabar ingin sampai  kerumah masing  masing. Kebetulan rumahku agak jauh dari sekolah, berjarak sekitar 17km, aku naik motor dengan cepat karena hari ini adalah hari Sabtu, hari dimana ekstarkulikuler “PMR” dilaksanakan. Tak afdol rasanya jika sebagai ketua,duta sekaligus pemenang lomba 1 di Inggris aku terlambat datang, ekstrakulikuler dilaksanakan pukul 14.00 WIB sedangkan aku pulang pukul 13.00. Aku dirumah hanya makan, solat dan berganti seragam, aku berangkat pukul 13.30 dan tak lupa untuk mencium tangan Bu Walidah  
“Hati2 dijalan nak, tak usah tergesa-gesa”dan Pak Remijoyo yang selalu memberiku uang saku.                                      
Seperti tadi, aku naik motor dengan kecepatan 63km, aku sudah meninggalkan rumah sekitar 14km aku melihat tak jauh dari pandangan mataku ada sekumpulan warga di pinggir jalan, aku berhenti ternyata ada kecelakaan , temanku yang bernama Galabu .Dia adalah anggota “PMR” ku, aku bimbang ingin melanjutkan perjalanan atau  menolong temanku ini karena disekolahku ada sambutan dari Bapak Gubernur  dan disini sudah ada warga yang menolong, aku langsung mendakati Galabu dan memberikan pertolongan pertama kepada dia, dengan setengah sadar dia hanya berkata 
“ Terimakasih kawan” 
“Sama-sama” 
Tak lama ada ambulan datang semua warga memberi jalan pada petugas ambulan tersebut. Salah satu dari mereka berkata, di baju sebelah saku kanan bertuliskan Sulaya 
“Astagfirullah, ayo segera angkat, kamu yang berseragam PMR ikut” 
“ Iya Pak”  
“Tadi kejadiannya bagaimana?” 
“Saya tidak tau pak, karena saya datang temanku ini sudah dikerumuni warga” 
Semua terdiam melihatku, tak lama kemudian sudah sampai di tempat parkir rumah sakit tetapi aku kaget temanku sudah tidak bernyawa. Mengapa aku sebagai duta sekaligus pemenang kejuaraan di Inggrist tak bisa mengatasi masalah seperti ini, apakah semua yang kuraih selama ini hanya palsu belaka?

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar