Teks Eksplanasi
1) Pengertian
Teks Eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan suatu
proses terjadinya sesuatu menurut sebab-akibat yang terkait dengan fenomena
alam atau sosial
2)
Tujuan
Menjelaskan proses suatu peristiwa alam atau sosial
dengan prinsisp sebab-akibat
3)
Struktur
- Pernyataan Umum : pembuka tentang hal yang akan dijelaskan.
- Deretan Penjelas : isi dari teks yang disampaikan dan dijelaskan dengan urutan sebab-akibat
- Interprestasi : rangkuman yang berupa gabungan dari penafsiran dan analisis pernyataan tentang hal yang diulas dan bersifat opsional(tidak harus ada)
4) Sifat
- Bersifat umum
- Berdasarkan fakta dan tidak boleh terdapat argument
- Mengandung makna ilmiah
- Informatif
5) Ciri Kebahasaan
Hubungan sebab-akibat dalam teks
eksplanasi sangat penting dan juga bisa dinyatakan dengan:
- Nomina, contohnya “Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam proses evaporasi”
- Verba, contohnya “Temperatur yang berada dibawah titik beku (freezing point) mengakibatkan Kristal es terbentuk”
- Konjungsi
Terdapat
dua kategori konjungsi yaitu konjungsi
eksternal dan konjungsi internal.
Konjungsi eksternal : menghubungkan dua peristiwa, deskripsi
benda, atau kualitas didalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks
Konjungsi internal :
menghubungkan argument atau ide yang terdapat diantara dua klausa
simpleks atau dua kelompok klausa
Kategori
konjungsi :
Ø Penambahan.
Konjungsi eksternal (dan,atau) &
konjungsi internal (selain itu, disamping
itu,lebih lanjut)
Ø Perbandingan.
Konjungsi eksternal (tetapi, sementara)
& konjungsi internal (akan tetapi,
sebaliknya, semmentara itu)
Ø Waktu.
Konjungsi eksternal (setelah, sebelum,
sejak,ketika) & konjungsi internal (pertama,
kedua,…, lalu, berikutnya)
Ø Sebab-akibat.
Konjungsi eksternal (sehingga, sebab,
jika, walaupun, karena) & konjungsi internal (akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya)
6)
Contoh
- Peristiwa Alam
Lahar
Lahar
adalah aliran material vulkanik yng biasanya berupa campuran batu, pasir, dan
kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi dilereng gunung berapi. Ketika
terjadi erupsi, material vulkanik yang menumpuk dipuncak gunung akan turun ke
daerah di sekitar sungai apabila terjadi hujan lebat didaerah puncak. Aktivitas
aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas curah
hujan. Hal ini akan sangat mengancam daerah sekitar lereng gunung karena
kekuatan lahar dapat merusak apa saja yang dilewatinya.
Penyebab Lahar
Erupsi
gunung berapi merupakan penyebab utama terjadinya lahar dingin. Hal ini
dikarenakan erupsi gunung berapi dapat memicu lahar secara langsung dengan
pencairan salju dan es secara cepat pada suatu tubuh gunung berapi atau
melontarkan air dari danau kawah.
Curah hujan
yang sangat tinggi setelah erupsi gunung berapi dapat memudahkan material
vulkanik turun ke arah lereng gunung. Selain itu, gerakan tanah yang dipicu
dari gempa bumi akan menyebabkan alterasi hidrotermal di lereng gunung berapi.
Dampak Lahar
Aliran
lahar yang bergerak cepat menuruni lembah sungai dan kemudian menyebar di
daerah kaki gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Aliran lahar
yang membawa bongkah-bongkahan batuan dan kayu akan menghancurkan, menggerus
atau menggosok segala sesuatu yang ada di jalan jalur aliran lahar. Apabila
tidak hancur atau tergerus oleh aliran lahar, bangunan-bangunan dan lahan-lahan
yang berharga dapat sebagian atau seluruhnya tertimbun oleh endapan lahar.
Aliran lahar juga bisa merusak jalan dan jembatan sehingga aliran lahar juga
dapat menyebabkan orang-orang terisolasi atau terkurung di daerah bahaya erupsi
gunung berapi.
Selain
memberikan dampak yang merugikan, aliran lahar juga memberikan dampak yang
menguntungkan, yaitu memberikan endapan batuan dan pasir yang sangat banyak
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Tak hanya itu, endapan pasir
juga dapat memberikan pekerjaan kepada para penembang pasir dan setelah
berpuluhan atau ratusan tahun, tanah yang terbentuk dari endapan lahar juga
dapat menjadi lahan pertanian yang subur.
- Peristiwa Sosial
KEMISKINAN
Kemiskinan
adalah keadaan seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar bagi dirinya
maupun keluarganya, khususnya berkenaan dalam bidang ekonomi. Kemiskinan
merupakan salah satu masalah yang sampai saat ini masih banyak terjadi di
Indonesia dan merupakan suatu masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan
karena masih banyaknya masyarakat yang menderita kemiskinan di Negara ini.
Pengangguran
merupakan faktor penyebab kemiskinan dari segi ekonomi. Apabila seseorang tidak
memiliki pekerjaan yang tetap atau sama sekali tidak bekerja, maka orang
tersebut tidak mendapat penghasilan dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri dan keluarganya. Kurangnya
lapangan pekerjaan yang layak merupakan salah satu penyebab kemiskinan.
Disamping itu, kurangnya skill dalam
melakukan suatu pekerjaan sebagai akibat pendidikan yang rendah dari sebagian
masyarakat akan berakibat pada sulit diterimanya para pencari kerja yang sangat
membutuhkan pekerjaan. Meskipun banyak yang menawar pekerjaan pada suatu
perusahaan atau industry, jika hanya tenaga terdidik dan terlatih atau yang
memiliki skil dalam bidang tertentu
saja yang bisa diterima, maka orang-orang yang kurang skill akan sulit untuk mencari pekerjaan. Mereka akan kalah
bersaing dengan orang-orang yang berpendidikan tinggi seperti lulusan sarjana
dan sebagainya sehingga masyarakat yang berpendidikan rendah terpaksa harus
menerima pekerjaan apapun, meskipun gajinya tidak begitu besar. Bahkan, sampai
ada yang tidak bekerja sama sekali atau menganggur. orang yang menganggur tidak
akan mendapat upah untuk membiayai keperluan dirinya sendiri dan keluarganya
sehingga mengakibatkan kemiskinan.
Selain dari faktor ekonomi,
penyebab kemiskinan dari faktor alam khususnya daerah pedesaan adalah tanah
yang kurang subur. Tanah yang tandus dan tidak subur mengakibatkan masyarakat
untuk bekerja sangat tidak mungkin. Hal ini berakibat pada industri atau
perusahaan enggan membuka lahan di tempat yang kurang subur. Maka, masyarakat
miskin tidak bisa dengan mudah mencari pekerjaan di desa. Sementara itu, di
daerah perkotaan sangat memungkinkan adanya masyarakat miskin. Mereka yang
berada di daerah perkotaan cenderung lebih sulit untuk keluar dari jeratan
kemiskinan karena banyaknya pesaing baik dari penduduk kota tersebut maupun
para perantau yang ingin mencari pekerjaan di kota.
Sebagai akibat dari kemiskinan,
angka kematian yang tinggi disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan pangan
yang sehat dan bergizi. Angka kriminal tinggi karena masyarakat miskin seakan
kehabisan akal untuk mencari sumber penghidupan sehingga menghalalkan segala
cara demi mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhannya. Selain itu, kemiskinan
mengakibatkan putus sekolah karena tidak sanggup membayar biaya sekolah. Hal
ini mengakibatkan generasi penerus bangsa yang seharusnya memiliki masa depan
cerah harus merasakan pahitnya tidak sekolah.
Banyak cara yang dapat dilakukan
agar kemiskinan bisa berkurang, baik dari pemerintah maupun masyarakat sendiri.
Pemerintah dapat menciptakan lapangan
kerja yang mampu menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga pengangguran
penyebab kemiskinan bisa berkurang dan mulai bekerja. Orang yang tidak memiliki
skill atau kemampuan bekerja dapat mengikuti kegiatan di balai latihan kerja
yang didirikan pemerintah, sehingga dapat memiliki bekal untuk memulai bekerja
atau mendirikan usaha dan memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pengangguran yang menyebabkan kemiskinan juga disebabkan oleh minimnya upah
yang diberikan. Maka dari itu, menaikan standar upah minimum bisa dilakukan
agar pengangguran memiliki minat bekerja dan mendapatkan upah layak untuk
memenuhi kebutuhannya dan keluarganya. Memberikan subsidi bagi orang kurang
mampu seperti BLT (bantuan langsung tunai), subsidi BBM, pengobatan dan
pendidikan juga efektif dalam mengurangi kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar